masjidalhijrah
Posts by :
Hakikat Hijrah
Hakikat Hikmah dalam Hijrah.
Tujuan utama dari perayaan hijrah tidak mungkin dicapai kalau peristiwa itu dipahami hanya sebagai rekayasa Allah swt. sendiri. Akan tetapi dengan mengungkapkan aspek historisnya secara objektif, pasti akan membuahkan sejumlah hikmah kehidupan dalam membangun peradaban komunitas Muslim, paling tidak sebagai awal kebangkitan Islam dan umat Islam. Hikmah-hikmah dimaksud, antara lain, adalah sebagai berikut;
- Dalam QS al-Baqarah,2:218, seperti tersebut di atas menegaskan bahwa orang-orang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, pada hakekatnya, adalah orang-orang yang akan mendapatkan rahmat dan ampunan Allah secara sempurna.
- Hijrah dari kekufuran, yang didasari iman yang benar kepada Allah, akan diberi kemerdekaan dan kelapangan rezeki. Dalam QS al-Nisâ’/4:100 ditegaskan,
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَة .
Siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak). - Berhijrah karena Allah, rezeki dunia dan akhirat (surga) akan menjadi tebusannya. Dalam QS al-Hajj, 22:58 ditegaskan,
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمْ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا.
Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah kemudian mereka dibunuh atau mati, maka Allah pasti akan memberikan mereka rezeki yang baik. - Dalam perspektif historis, hijrah Nabi saw., pada hakekatnya, merupakan langkah strategis untuk membela dan menegakkan nilai-nilai tauhid kepada Allah, serta membersihkan dunia dari kejahatan dan kezaliman, sekaligus sebagai awal kebangkitan Islam dan kaum Muslimin.
- Hijraturrasul mendidik manusia, bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan yang besar, memerlukan pengorbanan yang besar pula, serta menjelaskan bahwa esensi hidup dalam perspektif al-Qur’an, bukan semata menarik dan menghembuskan nafas, tetapi untuk membela dan mengembangkan agama Allah, yang diawali dengan sikap optimis dan kerja keras kemudian tawakkal.
- Makna hakiki kebangkitan Islam dan umat Islam sesungguhnya belum dapat dipahami oleh sebagian besar umat Islam. Hal ini terjadi karena umat Islam belum menyadari makna keberagamaan, sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
- Sesungguhnya penguasaan ipteks hanya sebagai alat untuk memudahkan kehidupan umat manusia. Dan kekayaan hanya merupakan alat untuk kemudahan hidup manusia. Uang pada hakekatnya hanya merupakan alat tukar dalam sistem perekonomian. Satu-satunya cara mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan juga di akhirat hanya melalui agama.
- Kesadaran keberagamaan atau religiositas seperti di atas tentu perlu bagi umat Islam. Karena semakin banyak agenda keberhasilan umat Islam di masa depan, terutama dalam menguasai ipteks dan perekonomian, maka eksistensi Islam semakin disegani. Meskipun Islam pernah mengalami kejayaan di abad ke-19 s,d, abad ke-11 Masehi, membuktikan bahwa Islam dan umat Islam sangat terbuka bagi kemajuan peradaban dunia.
Akhirnya, kesadaran keberagamaan atau religiositas seperti di atas tentu perlu bagi umat Islam. Karena semakin banyak agenda keberhasilan umat Islam di masa depan, terutama dalam menguasai iptek dan perekonomian, maka eksistensi Islam akan semakin disegani. Secara historis, Islam pernah mengalami kejayaan di abad ke-9 s,d, abad ke-11 Masehi, membuktikan bahwa Islam dan umat Islam sangat terbuka bagi kemajuan peradaban dunia. Tahun Baru Islam kali ini hendaknya dapat menjadi momentum dan renungan, sudah seberapa jauh Islam dan umat Islam dapat memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia? Sudahkah lapisan masyarakat menengah Islam memiliki kepedulian terhadap lapisan bawah umat yang fakir dan tertindas? Mengapa Nabi Muhammad saw. memilih non-Muslim sebagai pemandunya ketika hijrah? Mengapa beliau berkeras untuk membayar upah kendaraan, yang dihadiahkan oleh sahabatnya? Mengapa beliau begitu tenang, ketika musuh berada di mulut guwa, dan begitu gusar ketika berkecamuknya peperangan Bader? Itu dan lainnya, bila dianalisis dapat memberi jawaban-jawaban tentang hakekat ajaran agama sekaligus menunjang suksesnya tugas kekhalifahan manusia sebagai khalifatullah fi al-‘ardh (tugas pembangun peradaban dunia ini). Pertanyaan-pertanyaan itu dan lainnya bila dianalisis dapat memberi jawaban-jawaban tentang hakekat ajaran agama sekaligus menunjang tugas manusia sebagai pembangun dunia ini. Selamat memasuki Tahun Baru 1443 Hijriah, semoga kesehatan lahir dan batin, serta kesuksesan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan senantiasa menyertai kita. Demikian, wa Allah a’lam, semoga!
Evaluasi Diri Dalam Taat Kepada Allah SWT
Tips Memperbaiki Diri Menurut Islam
Allah telah memberikan peringatan kepada manusia agar mereka senantiasa memperbaiki diri dan berbuat sholeh. Bahkan Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk menyerukan perintahnya kepada manusia agar mereka memperbaiki diri mereka, dan berjalan pada jalan kebenaran yang diridhai oleh-Nya. Namun, manusia seringkali lupa akan pentingnya memperbaiki diri dalam Islam, dan bahkan terkadang menganggap bahwa diri mereka sudah cukup baik. Padahal memperbaiki diri merupakan hal yang baik bagi setiap mereka yang melakukannya. Dan berikut ini beberapa tips memperbaiki diri menurut Islam :
- Instropeksi diri
Instropeksi diri menurut Islam merupakan suatu perbuatan yang baik. Dan dalam memperbaiki diri, perlu adanya dilakukan instropeksi diri untuk mengenali kesalahan dan keburukan yang sering dilakukan. Selain itu, keutamaan instropeksi dalam Islam adalah untuk membuat hati lebih lapang, hati yang lapang akan membuat kita semakin mudah dalam memperbaiki diri.
Dalam (QS. Al-Hasyr ayat 18) : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kerjakan.”
- Niat
Untuk memperbaiki diri perlu adanya niat dan tekad yang kuat. Tanpa adanya niatan untuk kearah yang lebih baik, seseorang tidak akan pernah bisa memperbaiki dirinya. Dan niat tersebut yang akan membuat seseorang istiqomah dalam melakukan perubahan dan memperbaiki dirinya.
- Merencanakan perubahan
Untuk memperbaiki diri perlu adanya perencanaan dalam perubahan. Rencanakan dahulu perubahan memperbaiki diri dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu lalu bertahap kepada hal-hal yang lebih besar. Memulai perubahan dari hal-hal yang kecil akan membuat kita lebih siap dan lebih matang dalam melakukan perubahan dan memperbaiki diri ke skala yang lebih besar.
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah akan sangat membantu kita dalam memperbaiki diri. Orang yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah akan merasa malu dan takut untuk melakukan perbuatan buruk dan dosa. Mendekatkan diri kepada Allah juga merupakan salah satu cara diri menjadi lebih baik menurut Islam. Kita memperbaiki diri semata-mata hanya untuk mendapat ridha dari-Nya, jadi mulailah untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, dzikir, dan ibadah yang lainnya. Insya’allah Allah akan senantiasa menyertai langkah hamba-hambanya yang taat.
- Perbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya
Sebagai muslim yang baik, tentu kita tahu apa manfaat Al-Qur’an dalam hidup kita. Dan sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita rajin membaca salah satu sumber syariat Islam bagi umat muslim serta mengamalkan kandungan isinya. Al-Qur’an bukan hanya sekedar untuk dibaca, namun juga perlu di amalkan dan diingat. Dan cara agar tetap istiqomah adalah dengan lebih banyak mempelajari Al-Qur’an dan isinya.
- Tinggalkan kebiasaan buruk
Memperbaiki diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan hal tersebut perlu untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang sebelumnya sering dilakukan. Kebiasaan buruk memang tidak dapat dihilangkan dan ditinggalkan sekaligus, namun kita bisa memulainya secara bertahap.
- Berteman dengan orang-orang sholeh
Lingkungan dan orang sekitar terkadang juga dapat mempengaruhi perilaku dan akhlak kita, oleh karena itu pandai-pandailah dalam memilih teman, namun tidak lantas menilai orang yang berakhlak kurang baik tidak pantas untuk dijadikan teman. Berteman dengan orang sholeh maksudnya adalah untuk melakukan perubahan dan memperbaiki diri, kita pasti membutuhkan saran dan seseorang untuk mengingatkan kekhilafan kita, dan untuk itu bertemanlah dengan orang yang sholeh yang mampu mendukung kita dalam memperbaiki diri.
- Jangan tinggalkan sholat wajib
Dengan rajin menunaikan shalat lima waktu kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan ibadah seperti sholat merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri. Karena ibadah seperti sholat dapat mencegah kita untuk melakukan kemunkaran dan mencegah kita dari perbuatan buruk.
- Mau menerima saran
Untuk memperbaiki diri, kita harus mau menerima saran dari orang lain, sekalipun orang tersebut adalah orang yang tidak kita sukai, namun apabila sarannya masuk akal dan demi kebaikan kita maka patut kita terima dengan lapang dada sebagai bahan acuan dalam memperbaiki diri.
- Evaluasi dan istiqomah
Dalam memperbaiki diri, perlu adanya evaluasi diri untuk melihat sudah sejauh manakah perubahan yang kita lakukan. dan mengevaluasi hal-hal apa saja dalam diri kita yang masih perlu untuk diperbaiki. Setelah mengevaluasi diri kita harus tetap istiqomah dalam melakukan perubahan atau dalam memperbaiki diri, jangan sampai kita merasa lelah dan bahkan tidak ingin lagi memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna dan paling indah dalam segi fisik, namun tetap ada kekurangan dari dalam diri manusia, itulah mengapa manusia perlu memperbaiki dirinya setiap saat. Dan tujuan hidup menurut Islam tidak akan dapat tercapai apabila manusia selalu berada dalam kesesatan dan keburukan, karena tujuan hidup manusia yang utama adalah untuk menyembah Allah SWT. Dan sebagai muslim yang baik, marilah kita memperbaiki diri dengan niat karena Allah dan demi mendapat ridha-Nya.
Sekian, semoga bermanfaat (:


